Sekilas Sejarah

Senin, 08 Mei 2017

Sekilas Sejarah


oleh: Penulis

Hari ini tepatnya tadi pukul 09.00 wib. Saya bergegas pergi ke tempat teman saya itu yang bernama mas ruh. Dengan mengendarai si hitam manis yang selalu menemani kemanpun pergi, memakai helm lengkap dengan jeket biasa berwarna blaster abu dan biru, plus celana coklat yang cukup dekil, tak lupa sandal japit yang jepitan sebelah kirinya mulai copot. 

"ngeeeeeeng ngeeeeng.." suara si hitam manis mulai berjalan. melewati kemacetan jakarta yang sudah biasa, rasanya tidak bisa dipungkiri oleh warga jakarta. mau tidak mau harus melewatinya, walaupun ada rasa malas sedikit. 

Sampai di lokasi seperti biasa pukul 10.00 wib. bergegas bersama teman saya yang bernama mubarak dengan lengkap memakai jaket hitam, helm, celana jeans dan sepatu yang biasa dia pakai. lalu menemui mas ruh. 

Suasana disana hening tanpa keriuhan, sapa mas ruh dengan memakai kaos dan celana panjang "hei.. disini sekarang lagi pada libur bro.." pikirku, "kok libur terus ya? minggu sebelum-sebelumnya juga sama seperti sekarang kedaan sedang libur" 
"Bro kenapa libur lagi nih?" tanyaku kepada mas ruh, "Iya nih lagi pada ujian akhir sekarang.. nah kalo disini nih kan ada beberapa jenjang sekolah, kalo ada salah satu yang ujian akhir pasti kelas yang lainnya diliburkan alias libur bro" jawab dia dengan tangkas "oohh kaya gitu.. haha, enak dong" jawabku dengan keheranan.
"sekarang kita ke ruangan saya aja yuk.. nanti saya ceritakan sejarah singkat terbentuknya yayasan ini" ajak mas ruh. 

"Jadi gini bro.. Yang mendirikan yayasan ini adalah seseorang yang tidak punya apa-apa dan merantau dari daerah sumatera. Dia hanya bermodalkan bisa ceramah. pertama kali sebelum ini berdiri ini adalah sebuah kebun yang tidak terurus atau tepatnya rawa dan sebuah pembuangan bayi, tempat maksiat.. Pokoknya penuh tragedi yang kurang menyenangkan." 

"Seiring berjalannya waktu karena belau penuh dengan jadwal ceramah bertemulah dengan seorang yang dermawan. dialah seorang yang kaya dan berniat membantu ust tersebut untuk membelikan tanah dan dijadikan lembaga pendidikan." aku memperhatikan dengan teliti.

"Pertama ust ini mendirikan masjid. Waktu demi waktu berjalan dan berdatanganlah orang-orang yang ingin belajar mengaji kepadanya. Sedangkan mereka bersekolah diluar lingkungan masjid tersebut." lanjut dia.

"Seiring bertambahnya santri di lembaga tersebut sehingga masjid tidak bisa menampung lagi jumlah santri. Inisiatif sang ustadz pun yaitu membangun rumah sederhana bersama para santri yang akhirnya untuk tempat mereka tinggal juga. Yang sekarang rumahnya bertempat dibelakang gedung,  berwarna hijau." bercerita sambil menunjukan tempat.




"Waktu itu dengan bertambahnya barakah tempat tersebut ustad tersebut bertambah padat pula jadwal ceramahnya. Dibangunlah gedung sekolahan yang sekarang lantai satu sampai lantai empat. Pada awlanya difungsikan hanya untuk pendidikan jenjang SD, lalu beberapa tahun kemudian diadakan Mts. Setelah itu dibangun gedung asrama putri dan aula serta klinik. Tidak lama kemudian berlanjut mendirikan SMK dan MA, dan akhirnya dibangun gedung putih yang ditengah-tengah komplek yang didepan gedung putera." sambil menujukan lokasinya lagi.

"Semakin kesini yayasan semakin maju dan berdiri cabang sekolahan dari yayasan tersebut, ada yang di daerah deket sini, bahkan di sumatera dan lain sebagainya. Sehingga melahirkan tusan santri yang santrinya berkategori yatim atau piatu serta tuna netra, dan para santri tidak dipungut biaya sepeserpun di asrama. Bahkan yang sudah yatim piatu diberikan biaya sekolah, jajan dan lainnya. Nah ada satu lagi nih yang uniknya, dia tidak diharuskan mengabdi di yayasan tersebut". setelah bercerita panjang sambil menarik nafas panjang. 

"waaahhhhh enak ya" jawabku.. 

Singkat cerita seperti itu. 
Hikmahnya yang dapat kita ambil bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Selagi kita berniat untuk selalu memberi apa yang kita punya pasti ada jalan yang selalu Dia berikan.

0 komentar :